Motif Batik Yogyakarta. - kota yogyakarta

Wednesday, February 28, 2018

Motif Batik Yogyakarta.

Indonesia memang terkenal denga baju batiknya bahkan sudah terkenal di selurh dunia. Dan indonesian sendirin pun memiliki banyak daerah yang  menghasilkan batik salah satunya kota yogyakarta yang banyak menghasilkan motif batik yang berbagi macam dan saya akan membahas motif batik dari kota yogyakarta.

1. motif Ceplok atau Batik Grempol
       Motif batik ceplok ini memang memiliki berbagai motif dan disain geometrisnya  diantaranya: bentuk bunga mawar  yang melingkar, bintang dan bentuk lainnya.  Grempol dalam bahasa jawa  meliki arti yaitu berkumpul atau bersatu, yang dimaksudkan adalah harapan orang tua untuk anaknya yaitu semua hal yang baik bisa perkumpul menjadi rejeki, kerukunan hidup, kebahagian dan ketentraman hidup untuk kedua pengantin. Corak batik ini digunakan oleh ibu calon penganti untuk melakukan siraman.

2. Motif Kawung
        Motif kawung adalah motif yang digunakan di kalangan kerajaan. Motif kawung  meliki 4 lingkaran atau yang berbentuk elip  yang mengelilingi  lingkaran kecil  sebagai pudsat motif.  Dengan susunan 4 lingkaran yang memiliki makna arah mata angin diantaranya. : Timur  matahari terbit : (lambang  kehidupan),  Utara gunung: ( memiliki lambang tempat tinggal para dewa/ roh roh  kematian), Barat  matahari terbenam : (turunya keberuntungankepada semua orang ) dan  Selatan (zenit: puncak sengalanya puncak keberhasilan).


3. Motif Parang Barong
      Motif ini banyak digunakan pada oleh sulta /raja.  Motif batik parang juga biasanya disebut sebagi motif batik keris atau pola pedang oleh masyarakat internasiaonal  dan dimasyarakat jawa sendiri biasanya disebut dengan motif parang lidah atau lidah api. Motif parang adalah salah satu motif yang paling kuat dari motif motif batik lainnya, Motif parang ini biasanya berupa garis
 garis yang disusun diagonal paralel. Dan sekarang motif batik parang ini mengalami perkembangan seperti motif : motif parang rusak, parang barong, parang kusuma, parang pamo, parang klithik, dan motif lereng sobrah. Pencipta motif batik  parang ini adalh pendiri keraton mataram, makanya motif parang ini hanya boleh dipakai oleh keluarga kerajaan ataupun keturunan raja dan tidak boleh dipakai oleh masyarkat biasa.  Motif batik parang ini termasuk kedalam motif batik larangan.
Bayak juga yang mengartikan bahwa garis garis  lengkung seperti ombak lautaan  yang menjadi pusat tenanga alam  jadi akan mengambarkan seorang raja kuat dan adil. Untuk kemiringan garis pada motif melambangkan kewibawaan, kekuasaan, kebesaran.



4. Motif Lereng nitik 
       Motif batik lereng ini biasanya digunakan busana daerah. Yang miliki pola garis diagonal  diantara motif parang dan banyak memiliki pola yang berderet garis yang  sempit dipenuhi dengan  seluruh lerengan dari garis kecil. motif lereng ini adalah termasuk motif pola lama yang ditemukan yang biasanya disediakan untuk para keluarga kerajaan. Untuk motif yang sering digunakan adalah motif udang liris (hujan ringan).  Motif batik lereng juga melambangkan kesuburan, kemakmuran, tekat, dan keberanian. 

No comments:

Post a Comment